Selasa, 31 Desember 2013

Pastel Keong, Karipap Pusing, Curry Puff, Epok-Epok, WHATEVER..! :p

Bismillahirrohmaanirrohiim...

Assalaamu'alaikum..



Lagi ujan deras nih di Medan. Daripada nganggur gak jelas, ngeblog dulu kita yah... hehe.. :D Belakangan ini saya merasa hari-hari cepat sekali berlalu, kayanya baru hari Sabtu eh udah mau hari Sabtu lagi, berarti ada postingan satnite lagi dong malam ini :D

"Postingan satnite"? Maksudnya? Iya, jadi di bulan Oktober ini saya ketemu blog yang menariiiik sekali (menurut saya, hehe..). Nah, si mas yg punya blog ini selalu punya postingan asyik tiap malam minggu yang beliau sebut "Satnite" atau Saturday Night yang diberi nomor mulai dari satu hingga sekarang sudah 120. Isinya sih berupa penantian dan ikhtiar beliau untuk menemukan pendamping hidupnya. Yang keren, mas ini gak mau pacaran, beliau menyerahkan urusan jodoh sepenuhnya kepada Allah SWT. Terkadang beliau menulis tentang film yang baru selesai ditontonnya, lagu yang sering didengar, tempat yang dikunjungi, perjalanan bisnisnya hingga masalah "virus merah jambu" saat masih sekolah. Saya selalu cengengesan tiap kali baca tulisannya, hehe.. (^^)v Selain konten blog yang menyenangkan, saya juga sangat mengapresiasi mas pemilik blog yang selalu mudah bersyukur. Iya, di tiap postingannya pasti ada ungkapan rasa syukur meskipun sekedar bisa nonton film. Contohnya seperti pada kalimat ini, "Subhanallah,i just can say that after watching this AWESOME movie :)" atau "Terima kasih ya Allah masih memberiku karunia untuk bisa menonton film bagus ini :)". Tuh kan..... Saya sendiri aja selesai nonton film keren belum tentu bakal ingat bersyukur macam itu :( Sengaja tidak saya cantumkan link-nya dan tidak menyebut namanya, biar penasaran, hihi..

Lanjut, sekarang saya mau posting resep karipap pusing (curry puff) atau kadang disebut pastel keong.  Sebenernya ini mirip sama pastel biasa tapi karena teknik membuatnya dengan cara dilipat mirip puff pastry dan terdiri dari dua adonan beda konsistensi jadi menghasilkan tekstur pastel yang bergaris-garis. Cantik sekali.... ^^ Orang Malaysia menyebutnya "karipap pusing" dan adapula yang menamainya "epok-epok". Tapi apapun itu, intinya mah tetap sama, pastel keong garis-garis, hehe.. :p

Dulu, dulu bangeeett.. Kalau tidak salah trimester pertama (macam ibu hamil aja :p) tahun 2012, saya pernah jalan-jalan ke Gramedia trus ketemu buku resep aneka gorengan salah satunya jalangkote. Jalangkote ini pastelnya orang Makassar. Isinya tumisan sayur dan bihun yang disantap dengan sambal khas yang terbuat dari cabai merah, bawang putih dan cuka. Melihat bahan dan cara pembuatannya yang tidak sulit saya pun menyimpan resep jalangkote itu dengan cara memotretnya menggunakan hp. Lah, kok gak dibeli aja bukunya? Hehe.. maklum mahasiswa, uangnya pas-pasan jadi sayang aja buat beli buku resep masakan :p

Tahun 2012 itu untuk pertama kalinya saya membuat pastel. Saya  kerepotan memilin adonannya hingga berjanji tidak akan pernah membuat pastel lagi. Padahal rasanya sangat memuaskan. Hasil masakan saya dipuji keluarga dan tetangga karena kebetulan tetangga juga ikut merasakan. Tapi saya sudah sebal duluan karena hasil pastelnya jelek sekali! >,< Namun apa boleh buat ketika nyaris dua tahun berikutnya saya harus "melanggar janji" yang pernah saya ucap. Desember ini grup masak Pawon Ibu yang saya ikuti di facebook mengadakan Monthly Event dengan tema pastel keong. Alamaaaakk...!! *tepok jidat* Untuk yang satu ini tiba-tiba saja saya merasa begitu tertantang, apalagi setelah melihat cara pembuatannya yang tidak terlalu sulit. Teman-teman satu grup yang mayoritas ibu rumah tangga sudah berlomba-lomba setor foto yang ciamik hasilnya, masa saya yang masih gadis dan jomblo (eh?! :p) kalah sih...



Jadilah libur natal kemarin saya uplek di dapur nguleni adonan pastel. Seperti biasa, urusan "mengkaliskan" adonan saya serahkan ke emak *curang lagi* Saya cuma sampai tahap adonan setengah kalis saja, hehe... #nyengir :D Oya, saya buat setengah resep dengan sedikit modifikasi karena adonannya belum kalis dan hasil akhirnya dapat 37 buah. wow... :O

Berikut resepnya..

Karipap Pusing

Kulit
Sumber: Coba-coba Yuk...

Bahan A:
  • 100 gram margarin
  • 150 gram terigu (segitiga biru)
Bahan B:
  • 350 gram terigu (segitiga biru)
  • 1/2 sdt garam (saya tidak pakai)
  • 25 gram margarin
  • 180 ml air
Cara Membuat:
  1. Uleni bahan A hingga kalis dan menyatu, sisihkan.
  2. Uleni bahan B hingga kalis. Setelah kalis diamkan 15 menit dengan ditutup serbet bersih.
  3. Bagi adonan A dan B masing-masing menjadi empat bagian, kemudian bulatkan.
  4. Tipiskan adonan B lalu ambil adonan A, letakkan di tengah adonan B.
  5. Lipat hingga adonan A tertutup adonan B, bulatkan.
  6. Tipiskan kembali adonan yang sudah digabung.
  7. Gulung memanjang.
  8. Tipiskan kembali.
  9. Gulung lagi adonan, lakukan sampai semua adonan habis.
  10. Bagi adonan dengan cara dipotong menjadi beberapa bagian.
  11. Tipiskan, isi dengan isian yang dikehendaki.
  12. Lipat kembali, satukan ujungnya lalu dipilin.
  13. Goreng dengan minyak sedang tidak terlalu panas hingga kekuningan.
  14. Angkat dan tiriskan.
Isian (Tumis Kentang Bumbu Kari)
Bahan:
  • 2 buah kentang ukuran sedang, potong dadu kecil
  • 1 buah wortel, potong dadu kecil
  • 2 siung bawang putih
  • 3 buah cabe merah keriting
  • 1/2 sdt bubuk kari
  • setengah gelas santan cair
  • sejumput merica bubuk
  • gula
  • garam
  • daun seledri cincang halus
Cara membuat:
  1. Haluskan bawang putih dan cabe, lalu tumis hingga wangi.
  2. Masukkan kentang dan wortel, bumbui dengan gula, garam, merica, dan bubuk kari.
  3. Tuangkan santan dan masak hingga kering, lalu taburi seledri. Aduk rata.
Untuk lebih jelas bagaimana cara melipat adonannya, bisa dilihat langsung di blognya Mbak Isna ya... :D Karena isian yang saya buat tidak terlalu banyak, ada sisa delapan potong adonan, saya isi saja dengan meses coklat dan susu kental manis. Ternyata enak loh pemirsah.. :D haha... gurih manis nyam nyam.. :9 jadi pengen lagi tapi musti punya niat untuk nguleni nih.. *mikir*
Selamat mencoba! ^_^



Wassalaamu'alaikum

Mdn, 28.12.13 (in a rainy satnite)
_miyukotaque_

Jumat, 27 Desember 2013

Risoles Isi Tumisan Jamur Kuping


Bismillahirrohmaanirrohiim.

Assalaamu'alaikum..



Mumpung saya lagi rajin (ehheem) dan di kantor juga gak banyak kerjaan jadi saya mau posting lagi aah... hehe.. Risol ini saya buat untuk setoran Monthly Event Pawon Ibu. Karena temanya sajian dari jamur jadi isiannya saya campur potongan jamur kuping yang krenyes krenyes deh.. :D




Sebenernya banyak resep olahan jamur yang pengen saya coba, tapi karena saya yang (sok) sibuk belum sempat uprek di dapur. Waktu itu saya pengennya sih buat nugget dari jamur, eh udah semangat membara berapi-api ternyata jamur tiramnya gak ada di warung. Batal deeh.. Nah, kebetulan saat saya disuruh emak belanja ke warung ada jamur kuping ini, saya beli 50 gram doang seharga Rp 4000,00 hehe... Resep kulit risolnya saya pake punya mbak Hesti, udah cocok sih.. Tapi yang ini saya kelupaan susu kental manisnya, tetep enak kok, hehe... *apologi* :p

Risoles Isi Tumisan Jamur Kuping

Resep Kulit

Bahan: 
  • 100 gram terigu
  • 1 butir telur
  • 250 ml air dingin
  • sejumput garam
  • 1 sdm minyak goreng
Bahan Isian:
  • 25 gram jamur kuping, bersihkan, rendam air panas, potong kecil-kecil
  • 1 batang wortel ukuran kecil, potong kotak-kotak
  • 1 buah kentang, potong kotak-kotak
  • 2 siung bawang putih*
  • 1 siung bawang merah*
  • 1 sdm (peres) ebi*
  • 1/2 sdt merica*
  • 3 buah cabe rawit*
  • gula dan garam
  • minyak untuk menumis
Cara Membuat:
  1. Haluskan bumbu yang diberi tanda *
  2. Panaskan minyak, tumis bumbu hingga harum
  3. Masukkan wortel dan kentang, tambahkan sedikit air, aduk-aduk hingga sayuran empuk
  4. Masukkan jamur kuping, tambahkan gula dan garam, tes rasa.
  5. Aduk sebentar lalu angkat dan sisihkan.
  6. Kulit: Campur semua bahan kecuali minyak, aduk, saring lalu campur dengan minyak goreng.
  7. Dadar menggunakan teflon.
  8. Isi kulit dengan tumisan jamur, gulung, celupkan ke kocokan telur (saya menngunakan larutan tepung dengan air) lalu gulingkan ke tepung panir.
  9. Goreng hingga kuning kecoklatan.




Bisa dibilang foto risol kali ini adalah come back-nya saya di dunia dapur dan food photography (eleuh..) karena lebih dari sebulan saya gak ada masak dan motret makanan. Untuk motret risol ini aja saya beneran kewalahan mau pake properti dan styling seperti apa, ya jadinya close up doang, hihi..

Pau Labu Kuning isi Selai Pisang

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu'alaikum..

 Ini pertama kalinya saya ikut meramaikan Monthly Event Pawon Ibu. Kali ini tantangannya adalah kreasi bakpau. Pau yang saya setor adalah pau labu kuning dengan isian selai pisang dan tumisan ayam. Di foto ini ada yang diberi titik ungu, itu isinya tumis ayam. Nah, ini saya buat sebagai bekal perjalanan saya dan keponakan. Ceritanya saya udah janji nih sama keponakan, Syifa, kalau dia ultah bakal saya ajak naik kereta api ke Binjai. Alhamdulillaah terealisasi tanggal 20 Oktober lalu. Dia keliatan bahagia sekali ^_^. Ini pertama kalinya dia naik kereta dan ini pertama kalinya juga Ibunya Syifa alias saya bikin pau dari labu kuning, hehe..



Berikut resepnya..

Pau Labu Kuning
Sumber: Sajian Sedap

Bahan:
  • 300 gram tepung protein rendah
  • 100 gram labu kuning kukus, haluskan
  • 1,5 sdt ragi instan
  • 1/2 sdt baking powder
  • 40 gram gula halus
  • 125 ml air es
  • 20 gram margarin
  • 1/2 sdt garam
Cara membuat:
  1. Campur tepung, labu, ragi, gula, dan baking powder. Aduk.
  2. Tuang air sedikit demi sedikit, uleni hingga setengah kalis.
  3. Masukkan mentega dan garam. Uleni hingga kalis.
  4. Fermentasikan adonan 15 menit.
  5. Bagi adonan masing-masing kurang lebih 25 gram.
  6. Beri isian, lalu diamkan kembali 15 menit.
  7. Kukus tujuh menit dengan api sedang.

Selai Pisang (Homemade Banana Jam)
Sumber: kreasi sendiri ^^

Bahan:
  • 7 buah pisang yang sudah matang (saya pakai pisang barangan)
  • 1 sdm gula merah
  • bersendok-sendok makan gula pasir, sampai manisnya dirasa pas
  • 1/2 sdt vanili (bisa diganti dengan kayu manis dan cengkeh)
  • segelas air (kurang lebih 200 ml)
Cara membuat:
  1. Blender pisang  dengan air, tidak perlu terlalu halus.
  2. Tuang pisang ke panci, tambahkan gula merah, gula pasir dan vanili, masak dengan api sedang.
  3. Aduk terus hingga mengental, cicipi rasanya, manisnya sesuai selera yaa :D
Untuk tumisan ayamnya gak saya tulis resep, udah biasa kan yah, hehe.. Paunya nampak keriput karena ini difoto keesokan harinya (Senin, 21 Oktober) tapi alhamdulillaah rasanya tetap enak. Oya, pau ini empuk sekali loh, kuncinya diuleni sampai kalis yaa... Dan untuk urusan yang satu ini selalu saya serahkan ke emak, hehe.. :p #curang


Syifa dan lokomotif kereta yang sekarang dijadikan monumen di depan Stasiun Besar Kota Medan

bocah ini berhasil menghabiskan steak ayam dengan porsi besar, SENDIRI (_ _")

she looked sooooo happyy at that moment yeeeyy... \(^^)/
spicy ramen yg saya pesan di foodcourt Binjai Super Mall, lumayan lah.. :9



Selamat mencoba!

Wassalaamu'alaikum

Mdn, 26.12.13
_miyukotaque_

Kamis, 12 Desember 2013

Satnite 112 "Menjawab Doa"








Untuk.....


Kamu datang di antara doa-doa
yang tak pernah berhenti ku kirimkan ke langit
Aku percaya mereka selalu sampai ke pada pemilikmu

Tepat...
Tanpa ada yang terlalu cepat
Tiada yang memperlambat
Karena waktu mutlak menjadi kuasa-Nya

Kini doa itu telah sampai di kedua tanganmu
Bisikkan pada ku jawaban dari-Nya

Backsong: Yiruma - Till I Find You


P.S: tulisan ini berasal dari video yang terdapat di blog seorang pria yang ditujukan untuk seorang wanita, saya suka aja ngeliatnya. pertama kali liat saya terharu... subhanallaah... videonya simpel namun kesan romantis gak ketinggalan. sengaja gak saya kasih link nya, biar penasaran. hihi... :p

Selasa, 19 November 2013

Iga Bakar Kecap Madu

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu'alaikum..

Iga bakar ini udah lama banget masaknya, setelah idul adha tapi baru sempat di-posting sekarang. Alhamdulillaah zulhijjah tahun lalu emak dapat kesempatan untuk berkurban, jadi yang dimasak ini daging jatah keluarga. Emak menyisihkan sedikit saja karena keluarga kami tidak begitu doyan daging. Emak punya hipertensi jadi menjaga asupan makannya sedangkan bapak sama sekali tidak suka daging, susu, dan olahannya. Kalau saya, saya cuma sekedarnya saja itupun lihat-lihat cara mengolahnya, kalau direndang mah tidak ikut makan juga tidak apa-apa, it's not my fave :p




Daging yang beberapa gram itu diolah menjadi empat jenis masakan pada hari yang berbeda. Setelah daging dibagi ke tetangga, sore itu juga saya dan sepupu inisiatif membuat sate sapi bumbu kecap. Rencananya daging tersebut akan diolah menjadi rawon, iga bakar, dan tumis sapi lada hitam. Kali ini yang saya posting resep iga bakarnya dulu ya... InsyaAllaah resep rawonnya menyusul ^_^

Iga Bakar Kecap Madu
Sumber: my own creation ^^

Bahan:
- 4 buah iga sapi rebus hingga empuk
- 1/2 buah tomat, kupas kulitnya dan buang biji, cincang halus
- 1 sdt bawang putih cincang
- 1 sdt bawang bombay cincang
- 1/2 sdt jahe cincang
- 1 sdt kecap manis
- 1 sdt kecap asin
- 1 sdt saus tiram
- 1 sdt madu
- 1/2 sdt lada hitam bubuk
- secubit garam dan gula (bisa diskip bila sudah pas rasanya)
- 50 ml air kaldu dr rebusan iga
- 1 sdm mentega/margarin

Cara memasak:
  1. Panaskan mentega, tumis bawang dan jahe hingga harum.
  2. Masukkan tomat, aduk. Masukkan semua bumbu. Tes rasa. Tambahkan jika dirasa ada yg kurang.
  3. Masukkan iga dan tuang air kaldu. Masak hingga air kaldu menyusut. Angkat.
  4. Bakar di atas arang selama beberapa menit sambil dioles sisa saus.
  5. Sajikan dengan kentang dan sayuran rebus. Jika suka pedas bisa ditambahkan saus sambal saat memasak atau dioles saat dibakar.
Satu porsi iga bakar ini saya habiskan sendiri loo.. Saya aja sampai eneg menghabiskannya. Tapi beneran deh resep ini recommended banget untuk dicoba. Kalau iganya lebih banyak, penggunaan bumbu juga harus ditambah yaa.. Resep ini untuk iga sapi yang ukurannya imut, hehe.. Selamat mencoba..! ^_^

Wassalaamu'alaikum..

Mdn, 19.11.13

_miyukotaque_

Rabu, 13 November 2013

Katiri Mandi Ubi Ungu: Cerita Tentang Kerjaan Baru



Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Assalaamu’alaikum..
Alhamdulillaah ada kesempatan update blog lagi, hehe..  Sebelum masuk ke resep saya mau cerita sedikit (sesuai request dari Mbak Rina). Alhamdulillaah sekarang saya sudah bekerja sebagai staf administrasi di sebuah bimbingan belajar. Jam kerja terdiri dari dua shift, dengan panjang tiap shift enam jam 40 menit. Shift pertama dimulai pukul 11.00 diakhiri pukul 18.40 WIB. Shift kedua dimulai pukul 12.30 diakhiri pukul 20.10 WIB.  Job desk-nya cukup kompleks, mulai dari menyiapkan bahan ajar untuk para staf pengajar, membuat bermacam laporan, mengirimnya ke pusat, melayani jika ada tamu yang datang untuk mendaftar atau sekedar mencari informasi, memfasilitasi siswa melakukan pembayaran uang les, bahkan hal yang terkesan “remeh temeh” tapi penting semisal mengisi ulang spidol. Haha.. But, I love my job so much <3. Ketelitian sangat dibutuhkan di sini dan saya merasa beruntung menjadi orang yang cukup teliti. Hehe… sombong… :p

Hubungan dengan rekan kerja juga menyenangkan, atmosfir organisasi yang diciptakan membuat saya nyaman. Sesama staf admin dan pengajar dapat berbaur dengan baik. Tidak ada perbedaan antara staf pengajar yang datang dari Jakarta atau yang asli Medan. Bagian yang paling saya suka dari bekerja di sini adalah tidak ada yang mempermasalahkan penampilan (hijab) saya. Saya tidak harus berpenampilan seperti wanita kantoran pada umumnya, menggunakan rok atau celana panjang yang dipadankan dengan blazer dan sepatu berhak tinggi. Saya memakai pakaian yang biasa saya pakai untuk kuliah; rok panjang, baju kurung (terkadang kemeja), jilbab, dan tak lupa ransel besar yang dicantoli tempat air minum. Sepatu yang saya kenakan pun lebih sering sandal gunung dengan kaus kaki. Beberapa kali saya menggunakan gamis, biasanya di hari Jumat, dan tetap menggunakan ransel besar :D Yup, hidup ini terasa lebih indah jika kau “diterima” di lingkunganmu sekarang berada.

Oh ya, ada satu hal yang “tidak asik” menurut saya. Apa itu? Begini, baru beberapa hari kerja saya sudah dicomblangi dengan salah seorang staf pengajar. Pengajar fisika. Ini ulah dari rekan saya sesama staf admin, namanya Kak Dewi. Setelah tau kalau saya single, kak Dewi langsung bertindak. Kebetulan si Bapak (saya memanggil staf pengajar pria dengan panggilan “Bapak”) sudah cukup berumur (29 tahun!), pengajar dari Jakarta dan belum menikah, jadilah saya bahan bulan-bulanan kak Dewi kalau Bapak itu mengajar di lokasi kami. Saya sih istighfar saja, malas memberi reaksi. Siapapun jodoh saya nanti semoga didapat dengan cara yang syar’I dan diridhoi Allaah, serta dipermudah prosesnya. Aamiin..

Sekarang kita ke resep ya, hihi.. Katiri Mandi Ubi Ungu ini dibuat awal Oktober, selang beberapa hari setelah membuat Kue Mangkok Ubi Ungu. Lagi-lagi terinspirasi dari blog Mbak Hesti. Ini sih sebenarnya mirip kolak biji salak yang terbuat dari ubi jalar kuning itu, bedanya yang ini terbuat dari ubi jalar ungu, dimasak dengan santan putih (tanpa gula merah), dan bentuknya tidak bulat melainkan tear drops (agak lonjong memanjang). Dari blog Mbak Hesti saya jadi tau kalau katiri ini snack-nya orang Sulawesi :O Soal rasa, pasti enak lah… Manisnya pas kayak saya, hahaha.. :D



Katiri Mandi Ubi Ungu
Sumber: Hesti's Kitchen
Bahan:
-          450 gram tepung ketan putih
-          300 gram ubi ungu kukus yang telah dihaluskan
-          ½ sdt garam
-          250-300 ml air
-          Air secukupnya untuk merebus bulatan-bulatan ubi

Bahan kuah:
-          1800 ml santan sedang
-          250 gram gula (atau sesuai selera)
-          ½ sdt garam
-          2 lembar daun pandan
-          2 sdm tepung beras (saya skip)

Cara membuat:
1.       Campur ubi, tepung, garam, tuang air sedikit demi sedikit sampai adonan dapat dipulung (dibentuk).
2.       Bentuk adonan sesuai selera sampai habis, saya bentuk bulat lonjong.
3.       Rebus air hingga mendidih, masukkan bulatan-bulatan ubi, rebus kembali hingga mendidih.
4.       Sementara itu, di panci yang lain, rebus santan, gula, garam, dan daun pandan hingga mendidih.
5.       Jika kedua panci telah mendidih, matikan api. Angkat bulatan-bulatan ubi, tiriskan.
6.       Bulatan-bulatan ubi dapat langsung dicampur ke santan atau disiram santan saat akan disajikan.



Selamat mencoba yah.. ^_^
Wassalaamu’alaikum..

Mdn, 13.11.13
_miyukotaque_

Jumat, 01 November 2013

Halo, Apa Kabar? (2)

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu’alaikum… apa kabar?? Long time no see.. hehe..

image taken from here
 
Ah.. saya rindu nulis di blog. Emang ke mana aja sih? Saya sih masih di Medan, masih setia dengan penelitian saya, masih setia dengan eksperimen di dapur meskipun gak begitu sering, masih setia juga blogwalking. Saya gak ngeblog karena pulsa modem saya abis. Hihihi… alasannya norak banget ya. Kan tinggal ngisi doang. Nah pas lebaran idul adha tempo hari saya bermaksud ngisi pulsa modem tapi setelah diisi pulsanya gak masuk2 sampai keesokan harinya. Ya I want my money back lah.. :p Katanya sih jaringannya di daerah rumah saya lagi gak bagus. Yang menyedihkan, selain tempat saya isi pulsa itu, gak ada lagi yang jual pulsa modem yang saya pake. Ya sudahlah.. ntar aja kalo saya ke kampus. Hehe..

Oya, ada yang mau saya ceritakan. Alhamdulillaah sekarang saya udah resmi bekerja di tempat  yang saya ceritain tempo hari loo.. ini baru hari pertama kerja sih.. namanya juga new employee saya rada grogi. Apalagi tadi pagi langsung masuk kantor dan ada rapat koordinasi untuk para staf yang dipimpin langsung manajer dari pusat.  Di dalam saya ditanya-tanya lagi sama manajernya, mentang2 saya anak komunikasi jadi saya dianggap “mampu” merepresentasi tempat saya bekerja ini dengan baik. Bismillaah.. saya bakal berusaha! ^o^9

Sebenernya banyak banget yang mau saya ceritain selama saya gak ngeblog ini. Saya masih punya banyak tunggakan foto-foto makanan yang belum sempat di-publish di blog (ceilee.. gaya.. :p). selain itu, saya lagi kepikiran untuk me-review beberapa blog yang menarik (menurut saya). Blog-blog yang ringan saja dan bukan food blogger. Ya kita liat aja nanti, bakal jalan apa enggak. Hihihi.. :3
Tulisan ini saya buat hari Rabu, 30 Oktober 2013 pukul 17.00 WIB tapi belum sempat di-publish karena jaringan wifi nya payah! :p
Wassalaamu’alaikum..

_miyukotaque_

Senin, 07 Oktober 2013

Kue Mangkok Ubi Ungu: Dari Mbak Hesti Turun ke Hati ^^

Bismillaaahirrohmaanirrohiim

Assalaamu'alaikum..

Selasa yang lalu (1 Oktober) emak saya membeli sekilo ubi ungu. Waah.. saya hepi, pasalnya di daerah rumah saya ini agak sulit untuk dapetin ubi ungu. Jarang-jarang gitu... Saya langsung kebayang ubi ungu ini akan diolah jadi apa aja. Pertama, ubi ungu ini bakal saya olah jadi kue mangkok ubi ungu dan kedua sepertinya akan saya olah jadi katiri mandi ubi ungu. Rujukan resepnya dari blog Mbak Hesti.

Nah, kenapa judulnya "Dari Mbak Hesti Turun ke Hati"? Dari blog Mbak Hesti inilah saya jadi makin suka sama aktivitas eksperimen di dapur alias masak, jadi makin cinta sama fotografi dan jadi "ikut-ikutan" nulis resep di blog. Saya ingat, resep brownies kukus Nyonya Liem lah yang pertama kali saya catat di buku resep dan langsung saya praktikkan. Bermula dari seorang kerabat yang datang ke rumah dan membawakan kami beberapa potong brownies, browniesnya enak banget menurut saya, bisa disejajarkan sama brownies Amanda yang well-known itu. Saya minta resepnya dia bilang, "coba cari di internet namanya brownies kukus nyonya liem, anti gagal deh pokoknya". Saya yang emang dari kecil suka sama kegiatan "eksperimen" di dapur pun langsung googling. Ketemu..! dan  resepnya itu ketemu di blognya Mbak Hesti, Yummy for Your Tummy. Wuuiiiih... Kontan saya jatuh cinta sama blognya. Foto-fotonya keren, resep-resepnya asik, dan yang mengejutkan foto-foto itu adalah jepretan seorang ibu rumah tangga. Saya yang mahasiswa ilmu komunikasi dan dapat mata kuliah fotografi enam SKS aja fotonya masih biasa banget... *minder*

Dari blog Mbak Hesti juga saya jadi dapat kenalan baru di dunia maya. Ada Mbak Mimie, Mbak Rina, Ummu Fatima, Mbak Analisa, Teh Ayu, Bunda Lina, Mbak Erika, Mbak Yulyan, dll. Meskipun mereka jauuuuhh lebih senior dari saya dalam banyak hal (usia serta pengalaman di dapur dan di blog), mereka tidak pernah pelit berbagi ilmu dan selalu ramah. Blog mereka juga keren..! :D Resep-resep di blog mereka udah banyak yang saya bookmark dan menunggu untuk "dieksekusi". Semoga silaturrahiim kita tetap terjaga ya.. ^_^

Ngobrolnya udah dulu deh, hihi... Sekarang kita langsung lihat aja resep kue mangkok ubi ungunya :D




Kue Mangkok Ubi Ungu

Bahan Biang:
  • 60 gr tepung terigu protein rendah (saya pakai protein sedang)
  • 11 gr (1 sachet) ragi instan
  • 110 ml air
Bahan:
  • 390 gr ubi ungu kukus yang sudah halus (saya pakai 400 gram, nanggung amat di resep, hihi..)
  • 300 gr gula pasir
  • 1/2 sdt garam
  • 3 butir telur
  • 380 gr tepung terigu
  • 300 ml santan hangat
Cara Membuat:
  1. Bahan biang: campur semua bahan, aduk rata, diamkan 30 menit.
  2. Campur ubi ungu, gula, dan garam, remas-remas hingga gula hancur.
  3. Masukkan telur satu per satu, aduk-aduk dengan tangan.
  4. Masukkan adonan biang, aduk rata.
  5. Ayakkan tepung ke adonan berselang seling dengan santan hingga habis sambil diaduk.
  6. Fermentasikan 30 menit.
  7. Kukus dengan cucing tanpa dioles minyak dengan api besar selama 15-20 menit. 




Hasil akhirnya, ada beberapa adonan yang merekah cantik dan selebihnya cuma retak-retak. Saya gak ngerti sih salahnya dimana. Setiap kukusan dibuka, misalnya dari enam kue ada empat yang mekar dua yang retak-retak saja. Tapi alhamdulillaah hasilnya enak. Puas. Bisa bagi-bagi ke tetangga, sodara, sama murid les. Hihi..
Selamat mencoba..! Wassalaamu'alaikum.. ^_^


Mdn, 07.10.13

_miyukotaque_

Senin, 30 September 2013

Fermented Cassava Fritters a.k.a Tape Singkong Goreng :p

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu'alaikum.

Ini salah satu snack favorit di rumah, namanya sok bule padahal sih tape singkong goreng, hihi.. Cara bikinnya mudah dan cepat. Saya lihat di blognya Mbak Rina Dapur Manis dengan judul Bola Tape Bersalju. Penampakannya cantik, bulet2 kayak bola. Lah punya saya bentuknya abstrak, hihi.. :p Yang ini sih foto lama, tapi serius loh, saya sering bikinnya karena enak hanya saja malas fotonya. hehe.. Kalau versi Mbak Rina setelah digoreng ditaburi gula bubuk jadi disebut "bersalju", sedangkan versi saya dikasih topping coklat dan taburan keju cheddar parut. Dimakan tanpa topping juga enak kok. Emak saya malah suka yang original, haha.. :D Oke, ini dia resepnya.



Fermented Cassava Fritters (eleuh... meuni gaya pisan namina :p)
Sumber: Dapur Manis

Bahan:
  • 300 gram tape singkong
  • 100 gram tepung terigu
  • 1 sdt baking powder (saya gak pake)
  • 1 butir telur
  • 1 sdm gula pasir
  • 1/4 sdt garam
  • 100 ml susu cair (saya pake satu sachet susu kental manis dicairkan dengan 100 ml air hangat)
Cara Membuat:
  1. Buang serat tape, haluskan dengan menggunakan garpu.
  2. Campur dengan terigu, gula, garam, telur, kocok dengan balloon whisker hingga tercampur.
  3. Tuang susu sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan kental.
  4. Panaskan minyak lalu goreng adonan, ambil adonan dengan menggunakan sendok.
  5. Setelah matang dapat langsung disajikan atau diberi tambahan topping sesuka Anda.

tape goreng yang dibuat baru2 ini

Selamat mencoba ^_^
Wassalaamu'alaikum..


Mdn, 30.09.13

_miyukotaque_

Jumat, 27 September 2013

Bakmie Godhok Jawa

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu'alaikum..

Di Medan dari tadi malam pukul 11 ujan deras, berhenti, trus tadi subuh sampe jam setengah 11 siang masih ujan rintik2. Alhamdulillaah ujannya udah reda tapi langit masih kelam. Emak lagi goreng keripik singkong di belakang dapur. Oya, saya belum cerita ya? Emak saya ini wirausahawati (eleuh...), beliau memproduksi keripik singkong. Keripik pedes gitu deh. Banyak yang bilang keripik emak saya beda, enak, gak berminyak, rasanya asem pedes manis. Ajiblah pokok'e :D

Beberapa hari yang lalu dapat kabar dari Mbak Mimie, katanya bapak mbak Mimie masuk RS tapi alhamdulillaah tadi pagi tanya kabarnya bapak si Mbak udah pulang ke rumah kemaren sore. Semoga bapaknya Mbak sehat selalu yaaa.. dan seluruh keluarga di sana juga. Aamiin.. :)

Balik ke topik, karena cuaca yang mendukung untuk posting makanan yang hangat jadi saya posting deh Bakmie Godhok Jawa yang udah lama saya masak. Resepnya liat dari blog anggota IDFB di Fb tapi dengan modifikasi saya sesuai yang ada di kulkas. :D




Bakmie Godhok Jawa (Eh yang bener "godog" ya ternyata, hihi..)
Sumber: The Curiosity and Me dengan modifikasi

Bahan:
  • 200 gram mie kering (saya pake ifumie kering)
  • 250 gram daging ayam beserta tulang
  • 1 batang wortel, iris
  • 3 rumpun caisim, potong2
  • 4 lembar kol, iris
  • 1 buah tomat
  • 1 buah telur
  • 2 buah cabai merah iris serong
  • 7 buah cabai rawit iris serong
  • 1/2 sdt garam
  • 1 sdt merica bubuk
  • 1/2 sdt gula
  • 800 ml air
  • 1 sdm kecap manis
  • 1 sdt kecap asin
  • 2 sdm minyak goreng
Bumbu halus:
  • 5 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 1 sdm ebi diseduh air panas, tiriskan
  • 2 butir kemiri 
Cara membuat:
  1. Rebus ayam dengan air , tambahkan garam, gula, dan merica.
  2. Setelah mendidih, sisihkan ayam, bisa digoreng dan disuwir-suwir.
  3. Saring kaldu, sisihkan.
  4. Panaskan minyak, tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga wangi.
  5. Masukkan tomat, cabai dan sayuran, tumis hingga layu.
  6. Masukkan telur, orak-arik.
  7. Tuangkan kaldu ayam, bumbui dengan kecap manis dan kecap asin.
  8. Tes rasa, tambahkan bumbu jika dirasa kurang.
  9. Masukkan mie, aduk sebentar. Sajikan dengan taburan daun seledri dan bawang goreng.  
Fotonya asal jepret aja. Wong waktu saya foto, ponakan saya yang usianya 14 bulan sok ikut-ikutan mau foto juga. Padahal saya pengen foto yang kesannya ndeso gitu, pake kayu-kayuan. Eh cuma bisa dua kali motret dan angle fotonya juga gak bagus :(

Silakan dicoba mienya :D Eh, ujan lagiii... jadi pengen bikin lagi :q
Wassalaamu'alaikum.

Mdn, 27.09.13
_miyukotaque_