Bismillah
Proses Decluttering
1. Setelah pekan lalu saya berbenah dgn men-declutter pakaian, pekan ini saya men-declutter sprei, handuk, gorden, dan sarung. Karena benda-benda ini yang cukup menyita ruang di dalam lemari. Untuk benda lain seperti tas, sandal, dan alat sholat tidak ada yang di-declutter karena jumlahnya sudah cukup bagi kami berdua.
2. Kriteria barang yang saya declutter adalah yang jumlahnya kebanyakan, jarang digunakan, dan tidak spark joy. Barang-barang yang di-declutter ini saya berikan kepada saudara saya karena kondisinya masih sangat baik. Seprei sebelumnya ada delapan set, saya keluarkan empat dan saya simpan empat set. Handuk mandi besar sebelumnya ada delapan lembar, saya keluarkan tiga lembar dan simpan lima lembar. Sarung sebelumnya ada lima lembar, saya keluarkan dua lembar dan simpan tiga lembar sarung. Begitupun dengan gorden, saya memiliki tiga set gorden, lalu saya keluarkan yang dua set.
3. Alhamdulillah saat men-declutter pekan ini tidak ada hambatan, karena sudah jelas nantinya barang-barang tersebut akan dikemanakan. Ada perasaan ringan di hati ketika melihat lemari pakaian menjadi lebih lega karena sebelumnya sangat penuh sesak.
Proses Organizing
1. - Seprei, sarung dan perlengkapan sholat yang tidak sedang dipakai saya lipat dan susun ke dalam box plastik, alasannya karena jika masih disimpan di dalam lemari maka lemari akan penuh sesak, lagipula barang-barang ini termasuk yang jarang digunakan, frekuensi pengambilannya dua minggu sekali.
- Handuk besar dan kecil saya lipat biasa dan ditumpuk secara vertikal, diletakkan di lemari paling bawah. Karena frekuensi pengambilannya seminggu sekali maka saya simpan di lemari pakaian.
- Kaus kaki, ciput, dan manset saya lipat ala konmari dan diletakkan di boks bekas sarung. Tujuannya agar langsung terlihat dan mudah diambil ketika perlu.
- Tisu kain juga saya lipat ala konmari dan diletakkan di boks bekas sarung.
- Tas ransel digantung karena ransel ini dipakai tiap Ahad
- Totebag kain dilipat lalu dimasukkan ke salah satu totebag. Totebag ini fungsinya juga sebagai tas belanja jika berpergian atau ke supermarket utk belanja bulanan. Menyimpan dengan cara seperti ini tidak makan tempat.
- Sepatu, kebetulan saya dan suami tidak punya sepatu. Kami masing-masing hanya memiliki sepasang sandal yang kami pakai ke mana saja, kecuali ada acara khusus/formal, maka suami lebih memilih pinjam sepatu kulit bapak saya. Jadi sandal yang kami punya diletakkan di teras luar.
Kebetulan saya tidak punya aksesoris, suami pun tidak punya topi atau ikat pinggang jadi bagian ini saya skip.
2. Seperti pekan lalu, hambatan yang saya alami adalah ketika melipat serta menata handuk dan seprei. Saya bingung dengan teknik lipatannya apakah mau digulung, dilipat ala konmari atau dilipat biasa. Selama beberapa hari saya trial error dan balik lagi yang paling cocok untuk saya adalah lipatan yang disusun vertikal, sama seperti ketika melipat dan menata pakaian.
3. Analisis RASA
RAPI DAN TERATUR
Setelah men-declutter tahap kedua ini, lemari pakaian saya jauh lebih lapang. Susunan lemari pun sempat saya ubah dari pekan lalu. Sebelumnya lemari bagian ketiga tempat menyimpan handuk, sekarang lemari bagian ketiga ini saya gunakan untuk boks pakaian dalam, boks kaus kaki dan tisu kain. Pekan lalu saya menata kaos kaki dengan lipatan biasa, sekarang saya melipatnya dengan metode konmari dan meletakkannya di boks bekas sarung. Ini membuat lemari terlihat lebih rapi dan teratur. Apalagi dengan penggunaan boks penyimpanan untuk seprei dan sarung membuat lemari terlihat lebih lega.
AMAN DAN NYAMAN
Lemari yang lapang dan tidak penuh sesak membuat hati saya pun berasa ringan. Tidak khawatir dengan tumpukan seprei yang menggunung yang membuat lemari kelihatan seperti mau tumpah.
SEHAT DAN BERSIH
Saya sengaja memilih seprei yang berbahan katun linen, karena bahan ini lebih ringan, dingin, dan mudah dibersihkan.
ALAMI DAN BERKELANJUTAN
Bahan katun linen juga diklaim sebagai katun yang lebih ramah lingkungan. Selain itu saya juga menggunakan tisu kain agar dapat dipakai ulang setah dicuci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar