Senin, 30 Maret 2020

TASK 3 - KLASTER 1 - PAKAIAN

Bismillaahirrohmaanirrohiim


PROSES DECLUTTERING


  1. Saya membuat sub-kategori pakaian menjadi dua; pakaian rumah dan pakaian khusus. Untuk pakaian rumah terdiri dari atasan, bawahan dan gamis harian. Sedangkan pakaian khusus berupa gamis dan baju koko yang digunakan untuk keperluan ke luar rumah. Pembuatan sub-kategori ini untuk memudahkan kami men-declutter pakaian serta memudahkan untuk memilih dan mengembalikan pakaian yang telah dikenakan. Di bawah ini pakaian saat kami pindah dan belum di-declutter. 


2. Kriteria seleksi decluttering pakaian kami adalah pakaian yang sudah kesempitan, jarang dipakai dan yang sudah tidak spark joy lagi. Di bawah adalah pakaian dan celana yang telah di-declutter dan akan diberikan kpd teman, keluarga dan saudara. 

3. Alhamdulillah pakaian saya dan suami tidak banyak. Tahun 2019 kami telah melakukan proses decluttering jadi sekarang tinggal pakaian yang memang kami kenakan sehari-hari. Namun setelah itu saya ada membeli beberapa pakaian sehingga lemari terlihat mulai penuh lagi. Hambatan saya dalam proses decluttering adalah saat menentukan apakah pakaian ini masih layak diberikan orang lain atau tidak, karena pakaian tersebut sering dipakai (dan dicuci) jadi warnanya terlihat pudar namun kondisinya masih baik. Kalaupun untuk direcycle saya tidak punya keahlian menjahit dan crafting. So sad..

PROSES ORGANIZING 

1. Setelah membuat jurnal berbenah saya sudah terbayang pakaian yang mana saja yang akan saya declutter. Hasilnya tiga stel gamis beserta khimarnya keluar lemari. Rencananya akan saya donasikan ke teman dan saudara di kampung. Pakaian yang di-declutter ini adalah pakaian yang sudah tidak muat, tidak pernah digunakan dan tidak spark joy. 
Ini untuk sub-kategori pakaian khusus, saya pilih untuk digantung karena berupa gamis. Saya gantung satu stel bersama khimar dan cadarnya agar memudahkan ketika diambil. Sebagian ada pula sub-kategori pakaian harian berupa gamis yang saya gantung. Dua hanger paling kiri saya beri plastik karena isinya jas dan gamis akad nikah milik saya dan suami.

Untuk sub-kategori pakaian rumah, bagian lemari paling atas adalah bagian suami saya. Beliau mendeclutter, melipat, dan menyusun sendiri pakaiannya. Hasilnya ada tiga potong celana yang masih baru dikeluarkan. Rencananya celana tersebut akan diberikan kepada bapak saya. 
Di dalam box sebelah kiri isinya celana dalam suami yang digulung, di atas box adalah kaos dalamnya. Box ini sendiri sudah kami gunakan sejak 2019 untuk menyimpan pakaian dalam. Bagian kanan adalah celana dan kaos luar yang disusun vertikal. Selebihnya ada sapu tangan dan peci. 

Bagian kedua lemari adalah pakaian saya. Sebelumnya saya susun dengan metode lipatan konmari tapi saya tidak nyaman karena malah terasa penuh dan sesak. 
Akhirnya saya bongkar ulang dan susun secara vertikal. Saya bersyukur karena metode gemar rapi memiliki prinsip personalized dimana kenyamanan individu sangat berperan. Di bawah adalah foto setelah saya susun ulang dengan susuan vertikal. Di sebelah kiri atasan berupa daster dan kaos yang saya susun berdasarkan bahannya (bahan kaos di bawah lalu bahan katun rayon di atasnya) dan di sebelah kanan bawahan berupa celana dan rok yang saya susun berdasarkan warna. 
Bagian lemari ketiga adalah tempat handuk, saya skip. Bagian lemari keempat atau yang paling bawah adalah tempat sprei dan pakaian dalam saya serta kaos kaki. 
Ada tiga box; paling atas isinya celana dalam yang digulung, box tengah bra dan box paling bawah adalah reusable menspad. Ada pula tisu kain dan manset. Untuk kaos kaki sengaja tidak saya lipat dengan metode konmari karena saya lebih nyaman dgn susunan vertikal dan diletakkan di bagian depan agar memudahkan ketika akan dipakai keluar atau ketika ada tamu.

Selain di dalam lemari, clutter pakaian di rumah saya juga termasuk pakaian yang menggantung di cantolan belakang pintu. Biasanya ini utk menggantung mukena, pakaian sholat, jaket bepergian, tas serta pakaian yang dirasa masih bersih dan akan dipakai ulang. Saya beri maksimal tiga hanger agar pakaian tidak menumpuk, jadi pakaian digantung di hanger terlebih dahulu lalu dicantolkan, ketika sudah over berarti ada pakaian yang harus segera masuk laundry bin.
2. Hambatan yang saya alami adalah ketika saya terikut arus utk melipat ala metode konmari. Saya belum bisa melipat dengan rapi sehingga pakaiannya terlihat tidak seragam ukurannya di dalam wadah dan pasti akan menyulitkan saya ketika mengambilnya dan menyusun kembali. Sehingga saya merombak ulang dan menyusun secara vertikal. Ini lebih sesuai dengan kebiasaan dan kepribadian saya sepertinya, hehe.. Lalu jaket suami biasanya saya lipat tapi setelah baca materi kalau jaket termasuk pakaian yg digantung, jaket itu tidak bisa saya gantung di hanger karena gantungan lemari sudah full. Akhirnya tetap saya lipat saja. 

3. Analisis RASA

RAPI DAN TERATUR :
Menurut saya setelah disusun berdasarkan jenis hanger, jumlah gamis saya jadi lebih terlihat dan terkontrol seperti berikut:
- Dua hanger berplastik: jas dan gamis akad nikah
- Tiga hanger kayu: dua setelan batik suami dan satu setel gamis bordir utk acara formal/undangan
- Empat hanger pink: gamis utk kajian
- Tiga hanger biru: gamis harian utk keluar rumah
- Dua hanger kayu: gamis harian di dalam rumah
- Dua hanger merah: baju koko suami

AMAN DAN NYAMAN
Susunan lemari di rumah sudah aman menurut saya karena saya meletakkan pakaian di tempat yang terjangkau. Suami saya lebih tinggi jadi pakaiannya di bagian atas sedangkan saya yang agak pendek meletakkan pakaian di bagian tengah dan bawah. Saya juga tidak meletakkan benda-benda berat di dalam lemari. 

SEHAT DAN BERSIH
Bahan pakaian kami utk sehari-hari kebanyakan kaos dan katun yang mudah menyerap keringat. Bahan ini juga mudah dibersihkan dan ringan saat dicuci. 

ALAMI DAN BERKELANJUTAN 
Jujur saja saya masih mengenakan kamper di dalam lemari, bahan gamis saya pun kebanyakan bahan yang tidak ramah lingkungan dan di rumah saya masih mencuci dengan deterjen pabrikan. Tapi insyaAllah dengan ikut gemar rapi saya termotivasi utk lebih ramah lingkungan. Semoga ke depannya pakaian yg sudah tidak terpakai bisa saya recycle dengan dibuat isian bantal ataupun benda-benda lain.
Ini adalah tampilan akhir lemari saya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar