Senin, 11 Maret 2013

Mie Belitong Kebut, hihihi...


Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu’alaikum..
Huuwaaaa…!!! #teriak histeris. Saya paling sebal kalau selesai mengajar pada siang hari, kelaparan, dan belum ada makanan yang bisa “dibasmi” di rumah. Emak terkadang belum sempat masak karena beliau juga orang sibuk, maklum pengusaha. Hihi.. Aamiin..
Jadilah di hari Selasa 06 Januari 2013, saat tengah hari saya sibuk ublek-ublek isi kulkas dan menemukan sedikit udang yang belum dibersihkan, sawi, kol, tauge (yang sudah dibersihkan). Masih bingung mau masak apa. Saya buka kembali lemari stok bahan-bahan kering dan menemukan sebungkus mie telur. Idepun terlintas, bagaimana kalau saya membuat Mie Belitong saja, seingat saya resepnya simpel sekali, pernah saya bookmark-ed dari blognya Mbak Julia W di chefbyaccident.


Saya membaca resepnya baik-baik dan mengajak Emak untuk duet memasaknya. Beliau tidak keberatan. Karena kami sama-sama sudah lapar, memasaknya pun hantam kromo saja. Emak bertugas mencuci sayuran dan udang sementara saya merebus mie telur kering. Mienya selesai, diangkat, air di panci diganti, kemudian masuk beberapa buah cabai rawit hijau untuk dijadikan sambal dan sebutir telur sebagai protein di hidangan kali ini selain udang tentu saja :)

Sambil merebus telur saya menghaluskan bumbu yang telah disediakan Emak, menumis dan mencampurkannya dengan kaldu udang yang  juga telah disiapkan Emak saat saya merebus mie. Campur ini itu, tes sana sini dan voila…! Jadilah Mie Belitong Kebut a la Anak & Emak. Hihi.. Rasanya ajib sekali apalagi dimakan dengan perasaan penuh syukur di kala lapar melanda :D Berikut resepnya yaa… sudah saya modifikasi sedikit. Resep aslinya tinggal diklik saja di bagian “Sumber”.
  
Resep Mie Belitong a la Saya
Sumber: chefbyaccident

Bahan:
-          1 L air untuk merebus
-          150 gr udang, kupas, cuci, sisihkan kulitnya utk direbus
-          150 gr mie telur kering, rebus setengah matang, tiriskan
-          3 sdm minyak utk menumis
-          1 sdm gula merah
-          1 sdm kecap manis
-          4 sdm maizena larutkan dgn sedikit air
-          1 buah mentimun ukuran kecil, potong dadu
-          1 butir telur direbus
-          Sawi hijau secukupnya
-          Tauge secukupnya
-          Kol diiris secukupnya
-          Beberapa buah cabai rawit, rebus dan ulek untuk dijadikan sambal

Bumbu (haluskan semua):
-          3 butir kemiri
-          ½ ruas lengkuas
-          ¼ ruas jahe
-          ½ sdt merica
-          3 siung bawang putih
-          6 butir bawang merah
-          50 gr udang kupas
-          Garam secukupnya

Cara membuat:
  1. Rebus air bersama kulit dan kepala udang hingga kaldunya ke luar, angkat dan saring.
  2. Rebus sayuran sebentar saja, angkat
  3. Tumis bumbu halus hingga harum. Masukkan udang, aduk hingga berubah warna. Tuang ke dalam kaldu lalu rebus kembali.
  4. Tambahkan kecap manis dan gula merah, masak hingga mendidih. Kentalkan dengan larutan maizena. Didihkan kembali.
  5. Susun mie dan sayuran dalam piring. Siram dengan kuah panas-panas. Taburi dengan mentimun. Hidangkan dengan telur dan kerupuk.

Mudah bukan? Yah barangkali ini mudah menurut versi saya karena seluruh bahan kebetulan ada di rumah. Hihi.. ^_^
Selamat mencoba <3
Wassalaamu'alaikum


Mdn, 10.03.13
miyukotaque_

LatBar KULKAS 2 -- Make Ur Own Pizza :D


Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu’alaikum..
Nah, kalau yang ini adalah cerita tentang LatBar KULKAS yang kedua. Sebelum pulang dari LatBar pertama di rumah Nazwa (ceritanya ada di sini), kami menyepakati beberapa hal:
  1. LatBar KULKAS kedua diadakan tanggal 27 Januari 2013 di kediaman Kak Yo.
  2. Menu makanan yang akan dipelajari adalah Pizza
  3. Uang kas tiap anggota per bulan Rp 10.000,00. Uang kas ini ditujukan untuk dana kegiatan bila sewaktu-waktu KULKAS akan mengadakan even.
Namun, mendekati hari H ternyata Kak Yo mengonfirmasi bahwa dapur rumahnya belum selesai direnovasi (saat itu Kak Yo sebagai calon tuan rumah baru saja pindahan). Akhirnya salah satu anggota KULKAS yang baru bergabung di grup fb bersedia untuk menyediakan tempat. Beliau adalah Kak Arni Susanti yang dengan rendah hati menawarkan rumahnya sebagai tempat LatBar. Syukron kak.. ^_^

Minggu, 27 Januari 2013
Kami berkumpul di kediaman Kak Arni yang tidak begitu jauh dari Mesjid Raya Al Mashun (Mesjid Raya Kota Medan). Sesuai kesepakatan yang telah dibuat di grup, para peserta LatBar diharapkan membawa mangkuk sendiri sebagai wadah untuk menguleni adonan dan topping pizza yang dikehendaki. Kala itu saya dengan repotnya membawa printilan seperti rolling untuk menggilas adonan, parutan keju, kuas, piring saji, dan kotak bekal makanan yang berisi aneka topping pilihan saya. Alhamdulillaah keputusan saya tidak salah, semua barang itu berguna sekali saat itu :)

Selain kehadiran saya, Nazwa, dan Kak Yo, anggota KULKAS yang hadir menampilkan wajah-wajah baru. Hehe.. Ada Famita teman satu kelas saya di kampus, Kak Mimi pemilik OLS Warung Muslimah, dan Kak Arni selaku tuan rumah. Yang lain berhalangan hadir karena masalah kesehatan, kesibukan, dan sebagainya. Semoga lain kali bisa berkumpul kembali. Aamiin…

Tanpa menunggu lama kami langsung menuju ke dapur. Aktivitas memasak memang selalu seru apalagi dilakukan beramai-ramai. Step pertama adalah membuat adonan roti pizza. Menurut Kak Yo adonan ini nantinya akan lebih crispy dan tipis karena tidak menggunakan telur. Kami membuat empat buah adonan yang tiap adonannya dapat menghasilkan dua loyang pizza. Enam orang dengan delapan loyang pizza. Sungguh perjuangan untuk menghabiskannya karena kami berenam tidak terlalu jago makan. Hihi.. syukurlah  di rumah Kak Arni banyak anggotanya, jadi urusan menghabiskan pizza ini dapat diatasi dengan baik. Berikut resep roti pizza a la Kak Yo:

Resep Roti Pizza
Bahan:
-          250 gr terigu protein tinggi (mis: merek Cakra Kembar)
-          5 gr ragi instan (½ sachet)
-          200 mL air hangat
-          2 sdm minyak sayur
-          ¼ sdt garam
-          ¼ sdt gula

Cara membuat:
  1. Larutkan ragi dengan 50 mL air hangat (dari 200 mL air), biarkan sampai berbuih.
  2. Dalam sebuah wadah campurkan terigu, gula, garam, minyak sayur, dan larutan ragi. Uleni.
  3. Tambahkan air hangat sedikit demi sedikit. Bisa jadi dari 150 mL air yang tersisa tidak terpakai seluruhnya.
  4. Uleni hingga adonan kalis.
  5. Bulatkan adonan, proofing (diamkan adonan utk fermentasi) selama 20 menit
  6. Setelah adonan mengembang dua kali lipat kempeskan adonan.
  7. Ambil setengah adonan giling sesuai selera
  8. Letakkan pada loyang yang telah bersemir minyak/margarin.
  9. Tusuk-tusuk dengan garpu. Oleskan saus pizza
  10. Susun topping sesuka Anda. Jangan lupa untuk untuk menaburkan keju yang mudah meleleh semisal Mozarella atau Kraft Quickmelt.
  11. Panggang di oven yang sebelumnya telah dipanaskan, kurang lebih 12 menit.

Hasil: 2 loyang pizza

Adonan pizza yang sedang difermentasi

Resep Saus Pizza
Bahan:
-          2 buah tomat, kupas kulitnya dan buang bijinya, cincang atau haluskan
-          2 siung bawang putih cincang halus
-          1 buah bawang bombay ukuran kecil cincang
-          3 sdm saus tomat botolan (bisa menggunakan pasta tomat)
-          ½ sdt garam
-          1 sdt gula
-          ½ sdt merica bubuk
-          ¼ sdt pala bubuk
-          ½ sdt italian herbs (oregano)
-          50 mL air
-          2 sdm minyak sayur untuk menumis

Cara membuat:
  1. Panaskan minyak, tumis bawang putih dan bawang bombay hingga harum
  2. Masukkan tomat cincang, saus tomat, merica, gula, garam, dan pala. Aduk rata.
  3. Tambahkan air. Aduk rata. Tes rasa. Tambahkan bumbu sesuai selera jika takaran gula garam merica kurang pas. Saya menambahkan 2 sdm saus cabai botolan dengan alasan menyukai saus yang lebih spicy. Biarkan hingga mengental dan meletup-letup.
  4. Terakhir tambahkan bubuk oregano. Aduk rata. Angkat. Siap menjadi olesan pizza Anda.
saus pizza yang sedang dimasak
loh, itu kok ada batu bata yak? hehe

sibuk dengan pizza masing-masing


nah ini tangan siapa yang nyalip? hehe..

Alhamdulillaah teman-teman merasa puas dengan pizza mereka, kecuali saya. Kenapa? Saya sedikit menyesal menggunakan topping nanas. Sebenarnya tidak masalah jika saat itu saya menggunakan nanas segar namun dengan polosnya sehari sebelum LatBar (Sabtu sore) saya pergi ke Abang Penjual Rujak dan membeli dua potong nanas. Celakanya, nanas yang saya beli ternyata sudah dilumuri dengan pemanis buatan sebelumnya. Jadi saat sesi icip-icip saya heran mengapa pizza saya terasa agak pahit dan makin pahit jika termakan nanasnya. Kini taulah saya, pemanis buatan  pada nanas menyebabkan Pizza Hawai idaman saya berakhir mengecewakan.

Pizza Indian a la Famita :D




Di akhir pertemuan, seperti LatBar sebelumnya, kami membawa pulang hasil latihan memasak hari itu. Dengan sedikit perasaan kesal saya mencabuti topping nanas di atas pizza dan membuangnya. Sampai di rumah saya menambahkan saus cabai botolan, keju cepat meleleh dan potongan sosis yang saya tumis sebentar lalu memanggang kembali pizzanya. Syukurlah PIV (Partner in Virtue) saya saat itu datang ke rumah dan beliau dengan senang hati menghabiskan pizza buatan saya yang terasa sangat spicy meskipun tanpa tabasco. Hihi..

Hawaiian Pizza pahit :(

Wassalaamu’alaikum..

Mdn, 10.03.13
miyukotaque_

Nasi Kari dan Ayam Panggang Super Pedas, Hidangan Nikmat di Awal Tahun :)


Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu’alaikum..

Wah.. sudah satu bulan lamanya saya tidak mem-posting tulisan. Hihi.. Seminggu yang lalu komputer saya mengalami kerusakan harddisk, jadilah seluruh tulisan saya yang disimpan di komputer musnah bagaikan asap. Alhamdulillaah saat ini komputer saya, si Bleki sudah pulih. Bleki siap menemani saya kembali untuk menulis skripsi (ehheemm).

Yang saya posting kali ini adalah Nasi Kari dan Ayam Panggang Super Pedas. Resep nasi kari saya dapat dari blognya Mbak Rina sedangkan resep ayam panggangnya dari blog Mbak Hesti dengan sedikit perubahan tentunya :). Sebenarnya masakan ini sudah lama sekali dimasak, 1 Januari yang lalu namun baru sempat ditulis sekarang. Nasi karinya benar-benar enak, dipadu dengan ayam panggang yang super duper pedas beserta acar nanas timun yang segar, oh.. what a heaven..! :D



Berikut resepnya..

Nasi Kari
Sumber: Dapur Manis
Bahan:
-          500 gr beras
-          1200 ml santan sedang
-          2 batang sereh geprek
-          3 lembar daun salam
-          4 cm lengkuas memarkan
-          4 lembar daun jeruk buang tulangnya
-          1 ½ sdm bubuk kari
-          1 sdt gula merah
-          1 sdt garam
-          ½ sdt merica

Bumbu halus:
-          1 sdt jinten
-          1 ½ sdt ketumbar
-          4 cabe merah besar
-          8 buah bawang merah
-          4 buah bawang putih
-          4 buah kemiri
-          3 cm kunyit
-          1 cm kencur

Cara Membuat:
  1. Tumis bumbu halus hingga harum
  2. Masukkan sereh, daun salam, lengkuas, dan daun jeruk.
  3. Masukkan bubuk kari dan santan. Aduk
  4. Tambahkan gula merah, garam, dan merica. Aduk dan tes rasa.
  5. Matikan api dan masukkan beras yang telah dicuci. Diamkan hingga air susut
  6. Kukus beras hingga matang



Ayam Panggang Super Pedas
Sumber: Hesti's Kitchen
Bahan:
-          1 ekor ayam
-          5 lembar daun jeruk
-          2 batang sereh digeprek
-          3 cm lengkuas digeprek
-          1 sdm air asam jawa 
-          1 sdt gula
-          500 mL santan dari sebutir kelapa (diperas dengan air kelapa)

Bumbu:
-          100 gr bawang merah
-          100 gr cabe merah keriting
-          100 gr cabe rawit
-          6 siung bawang putih
-          2 ruas jahe
-          2 ruas kunyit
-          1 sdm ketumbar
-          4 butir kemiri
-          ½ sdt merica
-          1 ½ sdt garam

Cara Membuat:
  1. Cuci bersih ayam, lumuri dengan air jeruk nipis. Sisihkan
  2. Haluskan bumbu. Kemudian dalam sebuah kuali campur bumbu, ayam, daun jeruk, sereh, lengkuas, dan santan.
  3. Masak hingga mulai mendidih, tambahkan gula dan air asam jawa. Tes rasa.
  4. Masak hingga kuah menyusut.
  5. Ayam siap untuk dipanggang

Asli deh, makannya mau nambah terus. Kami memutuskan untuk tidak membuat sambal karena ayamnya memang benar-benar pedas. Kebetulan saat itu di kulkas ada timun dan nanas, emak pun berinisiatif membuat acar. Hanya menggunakan beberapa buah cabai saya. Tujuannya agar tidak eneg saat makan. Dan sungguh, itu sebuah keputusan yang sangat tepat :D Nasi yang cukup kaya rempah dan ayam yg super pedas diimbangi manis segarnya nanas dan timun bercampur di dalam mulut. Seperti yg saya bilang di awal “what a heaven…”  :D

foodporn! :q


Mdn, 27.02.13
_miyukotaque_

LatBar KULKAS 1 -- Bolu Kukus Mekar


Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu’alaikum..
Kali ini saya akan mem-posting tentang LatBar KULKAS (Komunitas Muslimah yang Suka Masak). Ceritanya, beberapa teman sesama Muslimah di kota Medan berinisiatif untuk membuat sebuah wadah bagi para muslimah yang pada dasarnya memang sudah memiliki hobi masak dan ingin terus belajar untuk mengasah kemampuan memasaknya. Akhirnya keinginan ini pun terwujud setelah senior saya di kampus, Kak Yolanda Sari (Kak Yo) menghimpun beberapa muslimah yang dikenalnya suka memasak untuk berkumpul dan membentuk sebuah komunitas.

Bolu Kukus Senyum Malu-malu ^_^

Pada tanggal 25 Desember 2012, kami membuat appointment untuk menyatukan pikiran. Di pilihlah rumah Nazwa Mustika di daerah Stabat, Langkat sebagai tempat berkumpul. Pukul delapan pagi saya berangkat dari rumah menuju ke Mesjid Jami’ (kalau tidak salah) Terminal Pinang Baris sebagai titik kumpul keberangkatan. Tepat pukul sembilan saya tiba di sana. Tak lama hadir seorang muslimah diantar oleh seorang pria, sepeda motornya berhenti di depan saya. “Assalaamu’alaikum.. Kak, mau ikut grup memasak juga ya?”, sapa Beliau. “ Wa’alaikumussalaam.. Iya, nama Kakak siapa?”, tanya saya. Di situlah pertama kali saya bertemu dan mengenal Kak Nova Sary Rizki, dan pria yang mengantarnya tadi ternyata adalah suaminya ^_^

Kami saling berkenalan, beliau adalah senior saya di kampus meskipun beda fakultas dan jurusan. Alhasil, Kak Nova yang awalnya memanggil saya “Kak” merubah panggilannya. Hihi.. handphone saya berdering, Kak Yo memberi tau kalau dirinya sudah tiba di depan mesjid. Kami berdua langsung menyebrangi jalan dan masuk ke dalam mobil yang dikendarai oleh suami Kak Yo. Oya, suaminya ini juga senior saya dan Kak Nova jadi kami sudah saling kenal sebelumnya. Di dalam mobil, cuma saya yang belum menikah. Hihihi.. Semoga segera menyusul. Aamiin..

Kurang lebih 45 menit kami tiba di kediaman Nazwa. Saya pun berkenalan dengannya. Nazwa ini junior saya di kampus (beda fakultas dan jurusan juga). Kami berbincang-bincang sambil menunggu seorang muslimah lagi, namanya Kak Klara Theresya. Akhirnya beliau tiba juga. Ternyata saya sudah pernah mengenal beliau sebelumnya saat walimatul ursy kak Yo dan dikenalkan oleh seorang teman, namun saya mengenalnya dengan nama Kak Teris. Short Term Memory saya memang payah (_ _”).

Tanpa menunggu lebih lama, kami, lima orang muslimah langsung bergegas ke dapur untuk segera in action. Kali ini sebagai “perkenalan” kami akan membuat sebuah sajian yang sederhana, Bolu Kukus Mekar. Bahan-bahan dan alat telah dipersiapkan oleh Kak Yo dari rumahnya. Berikut resep bolu kukus mekar a la Kak Yo dan saya jamin yang satu ini ANTI GAGAL :D


Bolu Kukus Mekar
Sumber: Kak Yo

Bahan:
-          300 gr terigu protein sedang
-          300 gr gula (saya menggunakan 250 gr saja)
-          3 butir telur
-          200 mL air soda
-          2 sachet Susu Kental Manis Putih (@42 mL)
-          1 sdt emulsifier (mis: TBM, SP, Ovalet)
-          Vanili secukupnya
-          Pasta pandan/coklat secukupnya sesuai selera

Cara membuat:
  1. Panaskan dandang kukusan, lapisi tutupnya dengan serbet
  2. Dalam sebuah wadah masukkan seluruh bahan kecuali pasta
  3. Mixer dari kecepatan rendah-sedang-tinggi secara bertahap sampai kental berjejak (soft peak) kurang lebih 10 menit.
  4. Ambil sedikit adonan lalu campurkan dengan pasta, aduk rata
  5. Masukkan adonan yang berwarna putih ke dalam cup lalu tuang sedikit adonan yang diberi pasta atau pewarna makanan di atasnya
  6. Kukus 10 menit dengan api besar.


InsyaAlloh bolunya akan mekar. Berikut beberapa tips yang diberikan Kak yo (ada juga yang dari saya, hehe..):
  • Kukus dengan cetakan khusus bolu kukus yang berlubang-lubang
  • Adonan harus di-mixer searah tidak boleh bolak-balik
  • Saat di dalam kukusan usahakan bolu tidak terlalu penuh berdempetan. Hal ini akan mengakibatkan bolu kukus mekar kurang sempurna karena tidak mendapatkan uap dan ruang yang cukup untuk mekar
  • Untuk mengakali agar bolu kukus tidak berbau amis, tebarkan vanili di atas telur yang sudah dipecah.
Kak Nova in action :)

Membuat bolu kukus memang cukup tricky, karena kadang ada yang tidak mau “tertawa” dan cuma senyum saja (seperti bolkus yang kami buat saat latbar hihi..) bahkan kadang ada yang mingkem (tidak mekar sama sekali). Tapi alhamdulillaah saat teman-teman mencoba resep bolu kukus ini semuanya tertawa bahagia #bolunya :D
Wassalaamu’alaikum.

Mdn, 07.03.13
Miyukotaque_

Sanger di Keude Kupie


Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu’alaikum..
Sebenarnya sudah lama saya ingin menulis (me-review) tentang tempat makan yang saya kunjungi. File-file foto sudah membludak di memori handphone. Jadi sebelum memori handphone saya jenuh dan mengulah sepertinya saya harus segera memindahkan “kenangan akan rasa” di blog ini. Yang pertama saya review adalah Keude Kupie Uleekareng & Gayo di dekat kampus saya. Dari namanya sudah ketauan kalau ini adalah Warung Kopinya Orang Aceh :)

Saya ke tempat ini karena ingin membicarakan hal yang penting dengan PIV (Partner In Virtue) saya. Kami membutuhkan tempat yang cozy dan menyediakan banyak snack untuk menemani cuap-cuap kami hari itu. PIV mengajak saya ke café ini pada 09 Februari 2013. Seperti kebanyakan kota besar lainnya, di Medan saat ini sedang nge-trend kafe untuk ngopi dan santai. Istilahnya saja Keude (kede/kedai) tapi tempat ini lebih cocok disebut café. Siang itu cukup banyak pengunjung yang sedang ber-wi fi ria sambil santap siang di sana. Tempatnya sendiri menurut saya tidak terlalu cozy. Ada beberapa baris sofa yang tidak terlalu besar dengan meja yang lebih menyerupai meja panjang warung makan. Namun beberapa mahasiswa terlihat nyaman dengan laptop mereka dan secangkir kopi Aceh.


Saya memesan sepiring Nasi Goreng Kuning (actually I’d forgot the menu’s name) dan segelas Sanger Dingin. PIV hanya memesan Sanger Panas karena sebelum berangkat PIV sudah makan. Sanger adalah racikan kopi Gayo yang di-mix dengan susu. Bagi saya yang sudah sangat lama tidak minum kopi (karena masalah kesehatan), ini bukanlah pilihan yang buruk. Saya menikmati pahitnya kopi yang cukup terasa diujung lidah kala manis dari susu kental mulai lenyap. Sayangnya saya tidak terlalu menghirup aroma kopi Gayo yang khas lantaran begitu pesanan datang saya langsung mengaduknya dan bersinergilah kopi Gayo tadi dengan susu kental manis. Simply, sanger adalah kopi susu Aceh yang bisa disajikan dengan atau tanpa es. Sanger Dingin dibandrol dengan harga Rp 9000,00 sedangkan Sanger Panas Rp 8000,00.

Sanger Dingin

Untuk Nasi Goreng Kuning nya tidak terlalu istimewa. Nasi yang sudah dibumbui dengan kunyit sebelumnya, digoreng dengan taburan cabe merah dan hijau keriting. Disajikan dengan ayam goreng tepung minimalis, sambal cocol dan lalapan (selada, timun, tomat) ditemani beberapa keping kerupuk. Porsinya pas menurut ukuran perut saya namun saya yakin PIV pun tidak akan kenyang jika hanya makan nasi goreng ini. Nasinya tidak terlalu banyak (demi menghindari penggunaan kata “sedikit”) barangkali ini disesuaikan dengan harganya yang cukup untuk kantong mahasiswa, Rp 13.000,00.  Masalah rasa, not bad, hanya saja nasi digoreng terlampau kering sehingga untuk menelan sesuap nasi dibutuhkan seteguk air. Hihi.. peacee…:)

Nasi Goreng Kuning


Selain pesanan kostumer, waitress juga akan menyajikan tiga piring snack seperti risoles, perkedel mie, donat coklat dan pisang karamel. Per item dihargai Rp 1000,00 - Rp 2000,00. murah meriah, cocok untuk menemani kicau kacau mahasiswa seperti saya dan PIV. Hehe..

pisang karamel, donat coklat, risoles dan perkedel mie
yang bisa menemani cuap-cuap kami

Sore hari, sekembalinya dari kafe, saya merasa sedikit aneh. Ah… saya tau kenapa. Barangkali Kopi Gayo yang enak tadi memiliki kandungan caffeine yang cukup tinggi sehingga membuat jantung saya berdebar lebih kencang. Dan di malam harinya, Emak habis-habisan menceramahi kelakuan saya karena (kembali) minum kopi meskipun sudah dilarang. Disebabkan saya bolak-balik ke toilet..! haha.. :D

Aahh… Kopi… saya selalu suka aroma dan rasanya sejak saya mulai mengenal enaknya kopi 15 tahun silam. Dan kini sangat diwanti-wanti karena saya punya masalah pencernaan.

At least, Keude Kupie Uleekareng & Gayo ini recommended untuk mahasiswa USU karena letaknya yang tidak jauh dari kampus (dekat pintu 4) dan harganya yang masih terjangkau oleh mahasiswa. #cobain Sanger nya yaa.. :D
Wassalaamu’alaikum..

Ki-Teng-Ka: Sanger Dingin-Sanger Panas-Nasi Goreng Kuning

Keude Kupie Uleekareng & Gayo
Jln. Dr. Mansyur No. 80 A Medan
(tidak jauh dari Pintu 4 USU)

Mdn, 10.03.13
miyukotaque_