Selasa, 19 November 2013

Iga Bakar Kecap Madu

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu'alaikum..

Iga bakar ini udah lama banget masaknya, setelah idul adha tapi baru sempat di-posting sekarang. Alhamdulillaah zulhijjah tahun lalu emak dapat kesempatan untuk berkurban, jadi yang dimasak ini daging jatah keluarga. Emak menyisihkan sedikit saja karena keluarga kami tidak begitu doyan daging. Emak punya hipertensi jadi menjaga asupan makannya sedangkan bapak sama sekali tidak suka daging, susu, dan olahannya. Kalau saya, saya cuma sekedarnya saja itupun lihat-lihat cara mengolahnya, kalau direndang mah tidak ikut makan juga tidak apa-apa, it's not my fave :p




Daging yang beberapa gram itu diolah menjadi empat jenis masakan pada hari yang berbeda. Setelah daging dibagi ke tetangga, sore itu juga saya dan sepupu inisiatif membuat sate sapi bumbu kecap. Rencananya daging tersebut akan diolah menjadi rawon, iga bakar, dan tumis sapi lada hitam. Kali ini yang saya posting resep iga bakarnya dulu ya... InsyaAllaah resep rawonnya menyusul ^_^

Iga Bakar Kecap Madu
Sumber: my own creation ^^

Bahan:
- 4 buah iga sapi rebus hingga empuk
- 1/2 buah tomat, kupas kulitnya dan buang biji, cincang halus
- 1 sdt bawang putih cincang
- 1 sdt bawang bombay cincang
- 1/2 sdt jahe cincang
- 1 sdt kecap manis
- 1 sdt kecap asin
- 1 sdt saus tiram
- 1 sdt madu
- 1/2 sdt lada hitam bubuk
- secubit garam dan gula (bisa diskip bila sudah pas rasanya)
- 50 ml air kaldu dr rebusan iga
- 1 sdm mentega/margarin

Cara memasak:
  1. Panaskan mentega, tumis bawang dan jahe hingga harum.
  2. Masukkan tomat, aduk. Masukkan semua bumbu. Tes rasa. Tambahkan jika dirasa ada yg kurang.
  3. Masukkan iga dan tuang air kaldu. Masak hingga air kaldu menyusut. Angkat.
  4. Bakar di atas arang selama beberapa menit sambil dioles sisa saus.
  5. Sajikan dengan kentang dan sayuran rebus. Jika suka pedas bisa ditambahkan saus sambal saat memasak atau dioles saat dibakar.
Satu porsi iga bakar ini saya habiskan sendiri loo.. Saya aja sampai eneg menghabiskannya. Tapi beneran deh resep ini recommended banget untuk dicoba. Kalau iganya lebih banyak, penggunaan bumbu juga harus ditambah yaa.. Resep ini untuk iga sapi yang ukurannya imut, hehe.. Selamat mencoba..! ^_^

Wassalaamu'alaikum..

Mdn, 19.11.13

_miyukotaque_

Rabu, 13 November 2013

Katiri Mandi Ubi Ungu: Cerita Tentang Kerjaan Baru



Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Assalaamu’alaikum..
Alhamdulillaah ada kesempatan update blog lagi, hehe..  Sebelum masuk ke resep saya mau cerita sedikit (sesuai request dari Mbak Rina). Alhamdulillaah sekarang saya sudah bekerja sebagai staf administrasi di sebuah bimbingan belajar. Jam kerja terdiri dari dua shift, dengan panjang tiap shift enam jam 40 menit. Shift pertama dimulai pukul 11.00 diakhiri pukul 18.40 WIB. Shift kedua dimulai pukul 12.30 diakhiri pukul 20.10 WIB.  Job desk-nya cukup kompleks, mulai dari menyiapkan bahan ajar untuk para staf pengajar, membuat bermacam laporan, mengirimnya ke pusat, melayani jika ada tamu yang datang untuk mendaftar atau sekedar mencari informasi, memfasilitasi siswa melakukan pembayaran uang les, bahkan hal yang terkesan “remeh temeh” tapi penting semisal mengisi ulang spidol. Haha.. But, I love my job so much <3. Ketelitian sangat dibutuhkan di sini dan saya merasa beruntung menjadi orang yang cukup teliti. Hehe… sombong… :p

Hubungan dengan rekan kerja juga menyenangkan, atmosfir organisasi yang diciptakan membuat saya nyaman. Sesama staf admin dan pengajar dapat berbaur dengan baik. Tidak ada perbedaan antara staf pengajar yang datang dari Jakarta atau yang asli Medan. Bagian yang paling saya suka dari bekerja di sini adalah tidak ada yang mempermasalahkan penampilan (hijab) saya. Saya tidak harus berpenampilan seperti wanita kantoran pada umumnya, menggunakan rok atau celana panjang yang dipadankan dengan blazer dan sepatu berhak tinggi. Saya memakai pakaian yang biasa saya pakai untuk kuliah; rok panjang, baju kurung (terkadang kemeja), jilbab, dan tak lupa ransel besar yang dicantoli tempat air minum. Sepatu yang saya kenakan pun lebih sering sandal gunung dengan kaus kaki. Beberapa kali saya menggunakan gamis, biasanya di hari Jumat, dan tetap menggunakan ransel besar :D Yup, hidup ini terasa lebih indah jika kau “diterima” di lingkunganmu sekarang berada.

Oh ya, ada satu hal yang “tidak asik” menurut saya. Apa itu? Begini, baru beberapa hari kerja saya sudah dicomblangi dengan salah seorang staf pengajar. Pengajar fisika. Ini ulah dari rekan saya sesama staf admin, namanya Kak Dewi. Setelah tau kalau saya single, kak Dewi langsung bertindak. Kebetulan si Bapak (saya memanggil staf pengajar pria dengan panggilan “Bapak”) sudah cukup berumur (29 tahun!), pengajar dari Jakarta dan belum menikah, jadilah saya bahan bulan-bulanan kak Dewi kalau Bapak itu mengajar di lokasi kami. Saya sih istighfar saja, malas memberi reaksi. Siapapun jodoh saya nanti semoga didapat dengan cara yang syar’I dan diridhoi Allaah, serta dipermudah prosesnya. Aamiin..

Sekarang kita ke resep ya, hihi.. Katiri Mandi Ubi Ungu ini dibuat awal Oktober, selang beberapa hari setelah membuat Kue Mangkok Ubi Ungu. Lagi-lagi terinspirasi dari blog Mbak Hesti. Ini sih sebenarnya mirip kolak biji salak yang terbuat dari ubi jalar kuning itu, bedanya yang ini terbuat dari ubi jalar ungu, dimasak dengan santan putih (tanpa gula merah), dan bentuknya tidak bulat melainkan tear drops (agak lonjong memanjang). Dari blog Mbak Hesti saya jadi tau kalau katiri ini snack-nya orang Sulawesi :O Soal rasa, pasti enak lah… Manisnya pas kayak saya, hahaha.. :D



Katiri Mandi Ubi Ungu
Sumber: Hesti's Kitchen
Bahan:
-          450 gram tepung ketan putih
-          300 gram ubi ungu kukus yang telah dihaluskan
-          ½ sdt garam
-          250-300 ml air
-          Air secukupnya untuk merebus bulatan-bulatan ubi

Bahan kuah:
-          1800 ml santan sedang
-          250 gram gula (atau sesuai selera)
-          ½ sdt garam
-          2 lembar daun pandan
-          2 sdm tepung beras (saya skip)

Cara membuat:
1.       Campur ubi, tepung, garam, tuang air sedikit demi sedikit sampai adonan dapat dipulung (dibentuk).
2.       Bentuk adonan sesuai selera sampai habis, saya bentuk bulat lonjong.
3.       Rebus air hingga mendidih, masukkan bulatan-bulatan ubi, rebus kembali hingga mendidih.
4.       Sementara itu, di panci yang lain, rebus santan, gula, garam, dan daun pandan hingga mendidih.
5.       Jika kedua panci telah mendidih, matikan api. Angkat bulatan-bulatan ubi, tiriskan.
6.       Bulatan-bulatan ubi dapat langsung dicampur ke santan atau disiram santan saat akan disajikan.



Selamat mencoba yah.. ^_^
Wassalaamu’alaikum..

Mdn, 13.11.13
_miyukotaque_

Jumat, 01 November 2013

Halo, Apa Kabar? (2)

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Assalaamu’alaikum… apa kabar?? Long time no see.. hehe..

image taken from here
 
Ah.. saya rindu nulis di blog. Emang ke mana aja sih? Saya sih masih di Medan, masih setia dengan penelitian saya, masih setia dengan eksperimen di dapur meskipun gak begitu sering, masih setia juga blogwalking. Saya gak ngeblog karena pulsa modem saya abis. Hihihi… alasannya norak banget ya. Kan tinggal ngisi doang. Nah pas lebaran idul adha tempo hari saya bermaksud ngisi pulsa modem tapi setelah diisi pulsanya gak masuk2 sampai keesokan harinya. Ya I want my money back lah.. :p Katanya sih jaringannya di daerah rumah saya lagi gak bagus. Yang menyedihkan, selain tempat saya isi pulsa itu, gak ada lagi yang jual pulsa modem yang saya pake. Ya sudahlah.. ntar aja kalo saya ke kampus. Hehe..

Oya, ada yang mau saya ceritakan. Alhamdulillaah sekarang saya udah resmi bekerja di tempat  yang saya ceritain tempo hari loo.. ini baru hari pertama kerja sih.. namanya juga new employee saya rada grogi. Apalagi tadi pagi langsung masuk kantor dan ada rapat koordinasi untuk para staf yang dipimpin langsung manajer dari pusat.  Di dalam saya ditanya-tanya lagi sama manajernya, mentang2 saya anak komunikasi jadi saya dianggap “mampu” merepresentasi tempat saya bekerja ini dengan baik. Bismillaah.. saya bakal berusaha! ^o^9

Sebenernya banyak banget yang mau saya ceritain selama saya gak ngeblog ini. Saya masih punya banyak tunggakan foto-foto makanan yang belum sempat di-publish di blog (ceilee.. gaya.. :p). selain itu, saya lagi kepikiran untuk me-review beberapa blog yang menarik (menurut saya). Blog-blog yang ringan saja dan bukan food blogger. Ya kita liat aja nanti, bakal jalan apa enggak. Hihihi.. :3
Tulisan ini saya buat hari Rabu, 30 Oktober 2013 pukul 17.00 WIB tapi belum sempat di-publish karena jaringan wifi nya payah! :p
Wassalaamu’alaikum..

_miyukotaque_