Sabtu, 15 Maret 2014

Pempek

Bismillaahirrohmaanirrohiim..

Lama banget gak ngeblog, udah kena "kick" sama mbak Rina nih, hehe.. Oya Desember lalu bapak diberi seekor ikan tenggiri berukuran cukup besar oleh temannya. Setelah di-fillet menghasilkan 900 gram daging ikan. Hari itu juga langsung diolah menjadi pempek. Saya dikasih resep pempek dari seorang teman segrup ODOJ. Rasanya sudah pasti enak, terasa sekali ikannya dan tidak terlalu keras meskipun tanpa biang. Berikut resepnya:




Pempek a la Mbak Pipit

Sumber: Mbak Pipit ODOJ 434

Bahan:
  • 500 gr daging tenggiri yang sudah dibersihkan
  • 1 butir telur (tambahan dari saya)
  • 200 ml air dingin
  • 250-300 gr tepung tapioka
  • 3 siung bawang putih dihaluskan
  • Garam dan gula secukupnya
Cara Membuat:
  1. Haluskan daging ikan dan sebutir telur menggunakan blender.
  2. Setelah halus campurkan dengan bawang putih, air, gula, garam dan tapioka sedikit demi sedikit.
  3. Setelah bisa dibentuk, rebus dalam air mendidih yang telah diberi dua sendok makan minyak goreng.
  4. Rebus hingga pempek naik ke permukaan dan diamkan beberapa saat setelah naik.
  5. Angkat, tiriskan, lalu goreng. Sajikan dengan kuah cuko pempek. Resep ada di sini.
Seperti biasa, saya selalu gagal bila membuat pempek kapal selam. Adonan pempek akan jadi berantakan ketika saya masukkan kuning telur. Adonan akan bocor di sana sini. Dan ketika saya--yang putus asa ini--langsung mencemplungkan adonan pempek ke dalam air mendidih, pempek kapal selam itu pun berubah menjadi monster yang menyeramkan. Seperti produk gagal dari laboratorium, berasal dari cairan limbah beracun berwarna putih kuning, berbentuk asal-asalan namun syukurnya (masih ada syukurnya) memiliki rasa yang enak. Haha.. :D Makasi untuk resepnya mbak Pipit ^_^







Mdn, 140314

p.s: hari ini bapak saya ultah yang ke 51 tahun, hehe...